HABIB RIZIEQ : PILIH PEMIMPIN DARI KALANGAN MAYORITAS !!!

loading...
Jakarta, GATRAnews - Di tengah suasana sejuk Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat pagi, 21 November lalu, Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab, 49 tahun, tidak banyak membicarakan isu panas politik Jakarta. Sambil lesehan di Pesantren Agrokultural, yang baru dibangun di kawasan Puncak tersebut, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) ini banyak berbincang seputar pengelolaan pertanian dengan para tamunya yang sudah membeludak. Ada pengusaha, mantan pejabat kementerian pertanian, dan tamu lainnya.

Dua bulan terakhir, FPI pimpinan Habib Rizieq terlibat ketegangan politik seputar pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebagai Gubernur DKI Jakarta. FPI yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) menolak Ahok ditetapkan sebagai gubernur, menggantikan Joko Widodo. Sisi lain, Ahok merekomendasi pembubaran FPI.

Rizieq menjelaskan beberapa alasan menolak Ahok. Pertama, FPI berkeyakinan, pemimpin bagi umat Islam harus muslim. Pandangan demikian, kata Rizieq, dilindungi konstitusi. Kedua, Ahok dinilai melanggar etika. ''Kalimatnya kasar, tidak etis, gayanya seperti preman,'' kata Habib Rizieq kepada GATRA.

Ketiga, Ahok dipandang menghina institusi DPRD ketika polemik RUU Pilkada. ''Kalau yang menghina rakyat kecil, udah dijeblosin itu di penjara. Mentang-mentang Ahok yang menghina, itu dibiarkan,'' ujar Rizieq. Keempat, FPI berkeyakinan, berdasarkan Perppu 1/2014 tentang Pilkada, Wagub tidak otomatis menjadi gubernur. Polemik isu ini tengah dimintakan fatwa Mahkamah Agung.

Seusai berbincang santai, doktor bidang syariah dari Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) ini mempresentasikan pengajian di layar proyektor. Setelah Salat Jumat, Habib mengajak tamu makan bersama di gazebo. Setelah makan, wartawan GATRA Andi Anggana dan pewarta foto Rifki M. Irsyadmewawancarainya seputar penolakan FPI terhadap pelantikan Ahok. Berikut petikannya:

Mengapa FPI menolak pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta? 
Jadi pertama yang sudah disampaikan bahwa ana (saya) tidak boleh memungkiri yang pertama dan paling utama FPI menolak Ahok karena faktor syarat kepemimpinan dalam Islam. Syarat kepemimpinan bagi umat Islam, harus Islam. Ini bagi kami harga mati. Karena bagi FPI dalam perjuangannya, bahwa ayat suci itu selalu di atas ayat konstitusi. Tidak dibalik. Jadi ini yang perlu ana garis bawahi, jadi ana nggak perlu bersembunyi atau malu-malu mengatakannya. Kita terus terang saja, emang alasannya yang pertama dan utama itu.

Jadi anda mengatakan semua pemimpin di negeri ini harus Islam?
Jadi begini, ana tidak mengatakan bahwa pemimpin harus Islam. Tapi yang dikatakan dari FPI, pemimpin itu harus diangkat dari mayoritas. Apapun agamanya. Di Bali mayoritas Hindu, angkat pemimpin Hindu. Yang kita nyatakan, kita harus menjunjung tinggi asas proporsionalitas.
Jadi kalau di Bali agama Hindu, taruhlah orang Hindu jadi gubernur. Nggak usah orang Islam mencalonkan diri, KPU musti tolak calon-calon Islam. Di NTT mayoritas Kristen, biarkan mayoritas jadi gubernur. Jagalah keharmonisan kita sebagai bangsa.
Begitu juga di Manado, banyak Katolik, jadikan disana gubernur yang Katolik. Kan jadi harmonis. Nah Jakarta kan mayoritas Islam, ya berikan pimpinannya dari orang Islam dong. Apa salah kalau FPI punya pendapat seperti itu, itukan asas proporsional. Kalau scope nasional, pemimpin itu harus diambil kalangan mayoritas.

loading...

0 Response to "HABIB RIZIEQ : PILIH PEMIMPIN DARI KALANGAN MAYORITAS !!!"

Post a Comment